Masyarakat masih sangat awam dengan pengurusan deposito. Jadi apabila suku bunganya naik, maka bunganya juga akan naik. Berbeda dengan bunga tabungan, deposito diberikan pada akhir investasi. Simak beberapa hal yang berkaitan dengan suku bunga deposito berikut ini.
Cara Menghitung Bunga Deposito Berdasarkan Pendapatan Per Jatuh Tempo
Cara pertama pastinya adalah menghitung bunga deposito dengan cukup mudah. perhitungan ini biasanya didasarkan pada 2 situasi yaitu pendapatan per jatuh tempo dan pendapatan per bulannya. Pertama, kalau berdasarkan jumlah pendapatan per jatuh tempo, rumus yang digunakan adalah yang berikut ini :
Bunga Deposito = Setoran + (untung yang didapat dari bunga deposito – jumlah wajib pajak deposito)
Cara Menghitung Suku Bunga dari Deposito Berdasarkan Jatuh Tempo
Kemudian untuk cara atau metode kedua adalah dengan menghitung suku bunga deposito yang jatuhnya per tahun. Jadi cara ini bisa digunakan kalau ingin mengetahui bunga deposito per bulannya. Rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah Bunga = (setoran x suku bunga x 80% x 1 bulan (30 hari)) : 365 hari
Menghitung Bunga Deposito Setiap Bulan
Keuntungan bunga pada tiap bulan dari deposito memang harus sekali diketahui. Deposito biasanya memiliki jangka waktu 5 bulan dan suku bunga depositonya adalah 6%. Untuk potongan pajak biasanya dikenakan 20%. Berikut ini rumus mudah dalam menghitung bunga deposito per bulannya :
Jumlah bunga = (setoran x suku bunga x 80% x 30) : 365
Suku Bunga Deposito yang Kurang dari 7,5 juta
Ada perbedaan jika ternyata deposito yang Anda miliki kurang dari Rp7,5 juta. Berikut ini adalah rumus suku bunga deposito yang bisa Anda terapkan.
Jumlah Bunga Deposito = Simpanan x bunga per tahun x jangka waktu
Itu dia beberapa cara yang bisa Anda terapkan ketika ingin menghitung berapa suku bunga deposito yang akan didapatkan, Tentunya semakin banyak deposito yang dimiliki, jumlah bunga yang didapat juga semakin banyak.